Sandi Menyebarkan Optimisme Peluang Bisnis UMKM di Masa Pandemi
Sandiaga Uno menyebarkan optimisme peluang bisnis Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi, melalui peluang yang
berkembang pesat melalui digitalisasi. Salah satu caranya melalui platform media
sosial, yang membuka jalan ekosistem dalam memperbaiki perekonomian Indonesia di
masa krisis.
Melihat kondisi UMKM yang merosot akibat pandemi.
Sandi melalui siaran langsung instagram bersama Warta Ekonomi pada Rabu
(1/8/2020), mengajak untuk saling berkolaborasi dan berpegang tangan di
ombang-ambing jurang resesi. “Kondisi
UMKM sangat menyedihkan di masa pandemi. Kondisi perekonomian UMKM jatuh di ronde
pertama. Kita perlu bantu UMKM, mengingat ekonomi kita pun tidak dalam keadaan
baik-baik saja. Saling berpegangan tangan di jurang resesi,” ucapnya.
Politikus yang terkenal dengan gagasan ‘OK-OCE’ satu
ini pun menyerukan agar kita tidak perlu panik dan terpecah belah. Justru, ada
peluang di masa krisis akibat pandemi. Salah satunya, perekonomian negara yang
disokong oleh UMKM.
“Justru dengan pandemi,
kewirausahaan jadi penopang UMKM. 99% lebih dari populasi dunia usaha UMKM jadi
penopang. 97% lapangan pekerjaan dicetak UMKM. 60% ekonomi disumbang UMKM.
Jadi, mayoritas penggerak ekonomi negara di sektor UMKM,” tambahnya.
Ia juga melanjutkan, penyuksesan UMKM diperlukan
nilai-nilai orientasi kewirausahaan didalam diri pengusaha. “Kewirausahaan yang orientasi kepada
inovasi, berani ambil risiko, proaktif berangkat dari diri sendiri, bisa
menjadi jawaban di masa pandemi. Semua ini pun diawali dari mindset, karena
wirausaha bukan sekadar profesi,” kata Sandi melalui siaran langsung di
kanal instagramnya.
Dalam sesinya, Sandi juga membeberkan bisnis apa yang sebenarnya dibutuhkan di masa pandemi. Ia menjawab
bahwa peluang tersebut berawal dari kebutuhan masyarakat, seperti sembako dan
bahan pokok. Selain kebutuhan dasar tersebut, ia juga menekankan bisnis ekonomi
kreatif hingga usaha yang berkaitan dengan sisi kesehatan di masa pandemi yang
tak kalah penting.
Bisnis-bisnis UMKM juga disarankan agar bisa
beradaptasi di era digitalisasi, melihat realita mengatakan hanya 13% yang menggunakan teknologi sebagai penciptaan
nilai. Padahal digitalisasi bisa membentuk sebuah ekosistem jejaring. “Kita harus membangun ekosistem jejaring.
Melalui ekosistem ini, UMKM mendapatkan peluang bertahan melalui silaturahmi,
hingga meningkatkan omset,” bebernya.
Sandi mengajak para pembisnis UMKM, dari anak muda
hingga mak-mak, agar mencari inovasi dalam melihat peluang bisnis. Ia pun
menyinggung inovasi yang telah dibuatnya melalui startup digital miliknya dalam menjawab permasalahan yang timbul di
masyarakat, salah satunya ialah ‘Sembapur’. “Saya
melihat Sembapur sebagai ikhtiar pembuatan start up untuk menangani
permasalahan yang dihadapi ibu-ibu, mengenai harga bergejolak yang tidak
stabil,” tuturnya. “Saya juga membuat
Rumah Siap Kerja untuk meningkatkan keterampilan kerja.”
Semua inovasi diciptakan Sandi melibatkan dunia digital, karena Sandi
percaya bahwa media sosial bisa menjadi ajang ekosistem untuk membuka lapangan
pekerjaan. “Media sosial menjadi
ekosistem yang membuka lapangan pekerjaan, karena kita saling terhubung. Kita
saling kolaborasi untuk membuka ekosistem baru di masa pandemi,” tegas
Sandi dalam akun instagram @sandiuno miliknya.