Script Writer Kok Bisa Task
“Bertubuh mungil, kok semut bisa mengangkat beban lebih
besar dari tubuhnya?”
Oleh : Marsya Martia
Lagi asik-asik makan bakso. Eeeehhh, nggak sengaja numpahin
daging bakso ke lantai. Lengah beberapa menit belom beresin, udah ada rombongan semut lagi berbaris gotong royong
membawa bakso tersebut secara seksama. Hmmm, bakso memang lezat.. namun kalau dipikir-pikir, ukuran semut lebih kecil dari
bakso tersebut loh. Lantas, kenapa semut bisa mengangkat beban yang lebih besar
dari tubuhnya?
Kecil-kecil, cabe rawit. Mungkin itu istilah yang perlu kita
berikan kepada semut. Memiliki
ukuran kecil, hingga terlihat sebagai hewan yang rapuh. Kemampuan yang mustahil
tersebut menjadi pertanyaan menarik, hingga terbesit – jangan-jangan serangga
mungil tersebut bisa bermutasi layaknya superhero yang kita lihat dilayar kaca.
Eitsss, bukan-bukan. Ternyata, semut memang merupakan salah satu hewan terkuat
yang ada di dunia. Emang seberapa kuat sih semut? Hmmmph, ampun bang semut!.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai beban berat yang
bisa diangkat, secara singkat, serangga yang dikategorikan ke dalam famili Formiciade dengan ordo Hymenoptera satu ini, memiliki sistem
kasta diantara koloninya. Yhaa, bukan diantara kita berdua~. Dalam kasta
tersebut, mereka memiliki pembagian tanggung jawab yang berbeda, ada sang ratu
si pendiri koloni, yang tugasnya ialah bertelur bersama semut-semut jantan. Ada
kasta semut pekerja, hingga kasta prajurit. Tangguhnya semut-semut tersebut
telah didukung oleh bentuk tubuhnya. Bentuk tubuh semut pun berbeda-beda,
biasanya ratu memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dibandingkan
dari semut
lainnya. Tubuh
dengan ukuran yang mungil,
tidak memiliki tulang didalam badannya. Namun
jangan salah sangka! – tubuh semut ternyata dibalut oleh lapisan kulit yang
keras dan kuat loh.
Badan semut yang terdiri dari kepala, thorax, dan abdomen – ternyata merupakan salah satu bagian tubuh serangga yang
membuatnya menjadi salah satu hewan terkuat di dunia. Sebuah penelitian dari The Ohio State University menyatakan
bahwa semut bisa mengangkat beban berat hingga 5.000 kali lipat dari bobotnya.
Bahkan hal ini mengalahkan pengangkat besi berat di dunia, yang hanya mampu
mengangkat beban 2,5 kali lebih besar dari massa tubuhnya.
Beban yang diangkat oleh semut melalui rahang atau yang
sering disebut sebagai mandibula. Rahang tersebut dilapisi oleh kerangka luar eksoskeleton, dimana
menjadi tempat perlindungan
dan menempelnya para otot. Seperti di dalam konsep fisika, yang dikenal
sebagai scalling. Rasio ukuran tubuh
dan massa tubuhnya sangat memengaruhi hal ini. Ukuran semut yang kecil,
mengartikan semut tidak memiliki tubuh yang besar, namun memiliki proporsi
massa otot yang sangat tinggi. Dalam otot tersebut, semut tidak mengeluarkan
banyak pekerjaan, dikarenakan otot semut tidak menopang ukuran tubuhnya. Sehingga,
dengan pede-nya, semut bisa memberi kekuatannya untuk mengangkat beban yang
lebih besar dari beratnya.
Semut akan mengangkat beban berat tersebut secara sendiri
maupun berkelompok – jika ia tidak bisa mengangkat beban berat tersebut, ia
akan kembali ke sarang dan memanggil para koloninya untuk meminta bantuan
menggunakan antenanya yang berfungsi sebagai sarana komunikasi. Selama
perjalanan, semut telah meninggalkan jejak bau atau yang disebut cairan feromon.
Hal ini dilakukan agar para semut nggak tersesat dan bisa kembali ke sarangnya.
Enggak bakal terjadi layaknya sepenggal lirik “akuuu tersesaat dan tak tahuuu
arah jalann pulaangg ~”. Sebab, para koloninya pun akan mengikuti bau feromon
tersebut untuk segera diikutinya.
Jadi kalian ga perlu kaget kalau liat semut berbondong-bondong
angkat makanan yang lebih besar dari tubuhnya. Ga heran kan kalau kamu lagi
bermain suit jari – gajah yang disimbolkan jempol, akan kalah dengan kelinking
yang menggambarkan semut. Serangga kecil
kuat, yang bisa angkat bakso raksasa
milik kamu. Dan seperti biasa, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar